Web3 membawa filosofi baru untuk internet: kemandirian individu, transparansi sistemik, dan keadilan distribusi nilai. Artikel ini membahas kenapa prinsip ini penting dan tantangan dalam menerapkannya.
Web3 bukan sekadar inovasi baru. Ia mencoba merestrukturisasi kepemilikan dan kontrol di dunia digital. Artikel ini membahas evolusi dari Web1, Web2 hingga lahirnya Web3, dan apa implikasi sosial serta tantangannya.
Blockchain bukan sekadar teknologi, melainkan fondasi yang memungkinkan Web3 membangun internet yang lebih terbuka, tahan sensor, dan berdaulat. Artikel ini mengupas kenapa blockchain penting, bagaimana ia bekerja, dan tantangan yang harus dihadapi untuk menjaga prinsip Web3.
Evolusi teknologi di Web3 bukan sekadar inovasi teknis. Ia adalah perlawanan struktural melawan dominasi Web2, dengan blockchain modular, zkProofs, dan sistem identitas desentralisasi membangun arsitektur baru untuk internet yang lebih adil.
Web3 bukan sekadar tren, tapi perubahan mendasar atas kendali data, identitas, dan kekuatan digital. Artikel ini mengupas realita transisi dari Web2 ke Web3: tantangan besar, peluang baru, dan kenapa kamu perlu mulai peduli hari ini.
Proof of Work adalah metode konsensus pertama yang digunakan dalam blockchain seperti Bitcoin. Artikel ini membahas cara kerjanya, kenapa sistem ini tahan sensor, serta kelebihan dan kekurangannya dibanding sistem lain seperti PoS (Proof of Stake).
Blockchain bukan sekadar teknologi kripto. Ia adalah fondasi Web3. Tempat kepercayaan dibangun lewat struktur, bukan janji. Artikel ini bantu kamu paham dari nol. Mulai dari cara kerja, fungsi, tantangan, dan kenapa semua dimulai dari sini.
Web3 bukan cuma teknologi baru, tapi cara baru kita ngerti internet. Di artikel ini, kamu bakal paham kenapa Web3 muncul, apa bedanya dengan Web2, dan gimana kamu bisa mulai dari nol tanpa perlu ngerti teknis.
